Minggu, 24 Juli 2011

Cinta Rasa Bola Basket

Cinta Rasa Bola Basket
                               

Sudah sepuluh hari sejak kejadian itu, tapi Mia masih tidak bisa melupakan betapa bahagianya ia pada hari itu. Hari di mana Tio resmi menjadi kekasihnya. Ia masih tidak percaya penantiannya selama dua tahun ini tidak sia-sia.
            Mia dan Tio memang duduk di SMP  yang sama, tapi bahkan mereka tidak saling mengenal sampai akhir kelas 3. Hari dimana Mia menjadi salah satu panitia turnamen basket antar kelas di sekolahnya. Ketika pertandingan antara kelas 9.3 dan kelas  9.5 . Mia tak dapat melepaskan pandangannya dari seorang pemain dari kelas 9.3 bernama Tio. Ia merasakan suatu perasaan yang aneh dalam hatinya. Sampai pada akhirnya Mia baru menyadari bahwa ia menyukai Tio ketika mereka telah bersekolah di SMA yang berbeda. Terkadang Mia mengirimkan pesan singkat melalui ponselnya hanya untuk mengetahui kabar Tio. Semakin lama kedekatan mereka semakin bertambah. Akan tetapi Tio belum menyadari bahwa ternyata Mia memendam perasaan padanya. Tio hanya menganggap Mia sebagai sahabatnya .
            Mia tidak pernah bosan memberikan dukungannya pada Tio hingga akhirnya Tio diterima di tim inti basket di SMA nya.Mia tersenyum manis ketika  membaca pesan singkat dari Tio di ponselnya. Tio memberitahu Mia bahwa ia diterima di tim inti basket di sekolahnya. Namun setelah itu Tio jarang mengirim kabar pada Mia, Mia tidak merasa curiga karena ia berpikir mungkin Tio sibuk berlatih dengan tim barunya.
            Hari itu kelas Mia mendapat pemberitahuan dari guru bahwa kelasnya akan mewakili sekolah pada acara obade di kotanya. Mia tidak berpikir bahwa obade kali ini akan menjadi kejadian yang tidak menyenangkan di hidupnya.Keesokan paginya Mia berangkat ke lapangan dimana diadakan latihan obade bersama teman-teman sekelasnya. Mia melihat suatu pemandangan yang tidak ia duga. Ia melihat Tio bersama seorang gadis yang nampaknya adalah kekasih Tio yang baru. Mia masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat itu. Sampai seorang teman memberitahu Mia bahwa itu adalah Nia. Kekasih Tio yang baru. Mia pun segera beranjak dari tempat itu. Ia tak kuasa membendung air matanya. Mia senang Tio terlihat sangat senang dengan kekasihnya. Walau di sisi lain Mia merasa suatu rasa yang tidak nyaman berada di hatinya. Sejak saat itu Mia jarang mengirim pesan singkat pada Tio. Hanya  terkadang untuk mengetahui kabar Tio baik-baik saja.
             Besok adalah hari ulang  tahun Tio yang ke 16. Mia ragu apakah ia harus mengucapkan selamat untuk Tio. Tapi Mia tetap memutuskan untuk mengucapkan selamat untuk Tio. Tak disangka-sangka Mia justru mendapat SMS bernada mengancam dari Nia. Ia mengancam Mia dengan berbagai kata-kata kasar dan memperingatkan Mia untuk menjauhi Tio. Akan tetapi Mia tetap menanggapi itu dengan lembut meski ia merasa hatinya sakit. Sejak saat itu Mia tidak pernah lagi  menghubungi Tio. Hanya terkadang Mia datang melihat ketika Tio mengikuti turnamen basket.
            3 bulan sejak kejadian itu. Akan tetapi  Mia masih belum dapat melupakan Tio. Ia masih sangat menyayangi Tio. Di saat keraguan Mia memuncak ia justru mendapat SMS dari Tio. Mia di antara perasaan bimbang dan senang. Kini komunikasi antara Mia dan Tio kembali berjalan. Ternyata Tio telah memutuskan pacarnya karena ia di duakan oleh kekasihnya itu.
            Sempat beberapa kali mantan kekasih Tio meneror Mia. Akan tetapi Mia tetap bersama Tio dan tidak mempedulikan ancaman-ancaman dari mantan Tio itu. Mia selalu di sisi Tio. Ia tak pernah bosan memperhatikan Tio walau terkadang ia tak dianggap oleh Tio. Mia sering di dera rasa cemburu karena begitu banyak siswi yang menyukai Tio karena pesonanya sebagai seorang pemain basket . Tapi Mia selalu di sisi Tio. Ia sudah cukup senang walau hanya dianggap Tio sebagai teman biasa.
            Tahun kedua kedekatan Mia dan Tio semakin tidak ada kejelasan hubungan diantara mereka berdua. Sempat Mia mengira Tio sudah menjalin hubungan dengan perempuan lain.
            Pada suatu ketika Tio mengajak Mia melihat turnamen yang ia ikuti. Mia menemani Tio walau ia hanya sendiri ketika Tio bertanding. Ternyata dalam hati Tio ia juga sangat menyayangi Mia, hanya saja ia masih ragu untuk mengungkapkannya. Namun tanpa Mia duga hari itu Tio memberinya sebuah boneka beruang putih yang sangat Mia suka. Dan pada akhirnya pada hari itu Tio mengungkapkan perasaannya pada Mia. Ia ingin Mia menjadi kekasih yang setia menemaninya.
            Hari itu benar-benar tak dapat dilupakan oleh Mia. Hari dimana orang yang telah lama dinantinya kini telah resmi menjadi kekasihnya.  16 09 10  :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar